Senin, 25 Agustus 2008

FUNGSI PARPOL BERUBAH JADI PASAR

FUNGSI PARPOL BERUBAH JADI PASAR


Dengan banyaknya Partai Politik yang lolos untuk mengikuti Pilkada April 2009 mendatang sebanyak 34 Parpol, ini sangat-sangat membingungkan Rakyat. Rakyat kita selalu dijadikan permainan para Elite Politik, masyarakat dibuat bingung dan pusing tujuh keliling bahkan juga bisa 34 keliling; untungnya masih ada Pabrik yang peduli untuk memproduksi obat sakit pusing;

Sebenarnya ada apa gerangan dibalik Pembuatan Partai Politik baru? Tidak lain hanya sekedar untuk mencari popularitas belaka; atau hanya akal-akalan mencari bantuan dana Pemilu. Sedangkan peran Parpol yang sebenarnya apa ? Sampai saat ini belum terlihat dari sekian banyak Parpol yang telah dipercaya Rakyat dapat memperdayakan Masyarakat itu sendiri. Kesan Parpol dimata Masyarakat !!! hanya mengambil kepentingan sesaat.!!!!!

Partai-partai Politik peserta Pemilu berusaha keras mencari orang (figure) untuk dijadikan sebagai bakal Calon Anggota Legislatif, ibarat sipenjual yang mencari pembelinya. Parpol punya barang dagangan politik si pembeli berniat ingin jadi anggota Legislatif (simbiosis). Disini akan terjadi negoisasi / tawar menawar yang mirip dengan PASAR ?; Apa keuntungan buat Parpol dan apa keuntungan bagi Bakal Calon Anggota Legislatip.

Dalam penjaringan bakal calon anggota Legislatif ; pengurus Parpol melakukannya sesuai dengan mekanisme Parpol ybs, itu yang sudah menjadi buah bibir para pengurus Parpol !; apakah ini mereka lakukan benar-benar sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku ????????????

Saat ini makin banyaknya minat seseorang untuk menjadi Balon Anggota Legislatif ; baik untuk tingkat Kabupaten/Kodya, Propinsi maupun Pusat, mereka berasal dari kultur , pendidikan dan latar belakang yang berbeda (random) mulai kalangan Artis, Pejabat dan Rakyat jelata semua bisa ikut masuk dalam Penjaringan bisa bernegoisasi dan punya modal yang cukup untuk pengkondisikan masa.

Proses penjaringan balon Legislatif yang paling ramai diminati adalah Parpol besar seperti PDIP, PKB, GOLKAR dan tentunya harganyapun lebih mahal dibanding dengan Parpol kecil. .

Himbauan; hati-hatilah dalam memilah dan memilih Parpol. Harus lebih WASPADA. Rumus yang dipakai tidak lain adalah “TELITI SEBELUM MEMBELI.”

Tidak ada komentar: